PASARKLIWON,AYOSOLO.ID– Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir membawa banyak perubahan dalam kebiasaan manusia. Termasuk dalam bidang pendidikan.
Sebagaimana diketahui, selama Pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan sistem daring (online) atau yang disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan seiring dengan melandainya kasus positif di Tanah Air beberapa waktu terakhir pembelajaran luring atau tatap muka (PTM) kembali dimulai.
Meski pada prakteknya, PJJ juga masih dilakukan mengingat aturan pembatasan kapasitas terkait penerapan protokol kesehatan (prokes). Alhasil, blended learning pun menjad hal yang awam dilakukan dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini.
Baca Juga: Cek Persiapan Perayaan Natal di Gereja, Gibran: SOP untuk Jemaat Sudah Sangat Bagus
Di sisi lain, dalam metode blended learning guru harus memiliki inovasi agar anak didiknya dapat menangkap pelajaran yang diberikan dengan baik.
Berdasarkan tuntutan itulah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bekerjasama dengan platform digital Hafecs dan Guru Inovatif menggelar Penganugerahan Lomba Literasi bagi siswa maupun guru di Solo Raya untuk memacu para pendidik untuk berinovasi.
“Inovasi merupakan hal yang wajib dimiliki tenaga pendidik saat ini di masa Pandemi Covid-19 ini. Guru juga dituntut dapat menguasai IT, sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati saat ditemui usai penyerahan penghargaan Penganugerahan Lomba Literasi bagi siswa maupun guru di Solo Raya yang digelar di Balai Kota Solo, Kamis 16 Desember 2021.
Selain memacu guru untuk mau berinovasi, lanjutnya, dengan mengikuti program yang digelar Hafecs dan Guru Inovatif tersebut juga mampu meningkatkan kualitas guru dan siswa. Karena sebelum berkompetisi para peserta mendapatkan pelatihan selama satu bulan.
“Karena itu kami terbantu dengan program ini. Sebab guru tidak lagi hanya mengajar dengan teks books, tapi juga bisa mengembangkan dengan metode pembelajaran yang melibatkan IT,” katanya.
Sementara itu, Chief Business and Inovation Guru Inovatif William Rahadi saat ditemui di sela acara mengatakan program Penganugerahan Lomba Literasi bagi siswa maupun guru di Solo Raya tersebut merupakan pilot project yang dilakukan Hafecs dan Guru Inovatif.
Baca Juga: Official Sempat Protes 2 Gol Dianulir, JFT: Kita akan Tetap Hormati Keputusan Wasit
“Dari sini (Solo) akan kita kembangkan di wilayah lainnya. Jadi di Kota Solo ini memang yang pertama digelar,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada sebanyak 3.212 guru dan 12.300 murid yang menjadi peserta untuk kemudian disaring untuk maju ke babak selanjutnya hingga akhirnya didapatkan juara untuk tiap kategori.
Artikel Terkait
Bekali Personel Polda Jateng, Kabaharkam Sebut Bhabinkamtibmas Garda Terdepan Penanganan Pandemi
18 Nakes dan Pendukung Meninggal Dunia Sepanjang Pandemi Covid-19
Perayaan Ulang Tahun ke-14, The Sunan Hotel Jadikan Moment Bangkit dari Pandemi Covid-19
Selama Pandemi Covid-19, Jumlah ODHA di Kota Solo Meningkat Tajam
Transaksi Digital Capai Rp640 Triliun Selama Pandemi, Teten : Transformasi UMKM Harus Dipercepat