Konflik Ethiopia Memanas: Tidak Ada Penjelasan, 16 Staf PBB Ditahan Pemerintah Ethiopia

- Rabu, 10 November 2021 | 19:14 WIB
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ( Shutterstock)
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ( Shutterstock)

ETHIOPIA, AYOSOLO.ID – Konflik di Ethiopia semakin memanas. Berdasarkan laporan, sedikitnya 16 staf PBB ditahan di Ibu Kota Addis Ababa. Enam lainnya telah dibebaskan.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerjasama dengan Pemerintah Ethiopia untuk membebaskan tahanan.

"Sejauh yang saya tahu, tidak ada penjelasan yang diberikan kepada kami tentang mengapa anggota staf ini ditahan," jelas Stephane, menyadur Al Jazeera, Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Dorong Masyarakat Hidup Sehat, Telkomsel Luncurkan Platform Fita

Stephane juga mengungkapkan jika pejabat keamanan PBB telah mengunjungi staf yang ditahan, semua warga negara Ethiopia yang bekerja untuk berbagai badan PBB.

Tidak ada komentar langsung dari Pemerintah Ethiopia, yang telah memerangi pasukan dari wilayah Tigray utara selama setahun.

Ketegangan antara Ethiopia dan PBB kembali memanas saat pemerintah sedang memerangi kelompok pemberontak di wilayah Tigray.

Baca Juga: Jelang Laga Panas Persis Solo Vs PSIM Yogyakarta, Haryadi: Mataram Itu Ya Satu, Satu Kesatuan Solo dan Yogya

Pada akhir September, Pemerintah Ethiopia mengusir tujuh pejabat senior PBB karena dianggap campur tangan dalam urusan internalnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Washington mengetahui laporan tentang penahanan tersebut dan khawatir.

"Kami dengan jelas mengutuk pengusiran pejabat PBB sebelumnya dari Ethiopia, dan jika dikonfirmasi, kami juga akan mengutuk penahananstaf PBB berdasarkan etnis," kata Price kepada wartawan.

"Kami memahami dari laporan… bahwa mereka yang ditangkap adalah Tigrayan. Pelecehan dan penahanan pasukan keamanan pemerintah Ethiopia atas dasar etnis sama sekali tidak dapat diterima," sambungnya.

Baca Juga: Dari Rekaman CCTV, Polisi Buru Pencuri Sepeda Motor Karyawan Atta Halilintar di Jakarta

Price menambahkan bahwa AS juga mengutuk serangan balas dendam oleh para pejuang yang terkait dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Halaman:

Editor: Budi Cahyono

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X